Kabar ditutupnya bioskop TIM XXI sempat menjadi perbincangan di kalangan netizen. Sebagian menyayangkan karena aspek nostalgia terhadap bioskop yang ada dalam lingkungan Taman Ismail Marzuki (dan kampus Institut Kesenian Jakarta) ini. Lainnya, khawatir lantaran kini bioskop selalu di dalam mal atau pusat perbelanjaan.
Bioskop yang berada di luar mal menjadi pilihan bagi beberapa penikmat film. Memang, masih banyak orang yang lebih memilih menonton di bioskop di luar mal. Alasan utama yang mengemuka adalah kemudahan akses. Tak perlu naik-turun lantai memudahkan mengejar jam tayang apabila tiba terlalu mepet. Lainnya, tidak perlu kebingungan untuk pulang kalau menonton melewati jam operasional mal. Masih ada alasan lainnya, seperti tidak ingin terdistraksi dengan hal lainnya, seperti belanja atau window shopping.
Di Jakarta sendiri, bioskop yang berada di luar mal kini tinggal segelintir. Klasiloka menghadirkan beberapa di antaranya.
1. Djakarta XXI
Berlokasi di pusat pemerintahan, yaitu di daerah Thamrin, Djakarta XXI (dikenal juga sebagai Djakarta Theatre) sempat menjadi magnet hiburan kalangan pekerja di wilayah tersebut.
Gedung bioskop menempati lantai 2 yang terhubung langsung dengan lobby dan tempat parkir outdoor dan akses jalan menuju Jalan MH Thamrin.
Sampai saat ini, Djakarta XXI masih sering digunakan untuk berbagai aktivitas, baik yang berhubungan dengan pemutaran film atau event lainnya.
2. Epicentrum XXI
Gedung bioskop ini berada di kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Berada di kawasan superblok dan perkantoran, bioskop ini menjadi salah satu tujuan hiburan bagi warga dan pekerja di sekitarnya.
Lokasinya ada di lantai dasar, sedikit memisah dari kompleks Epiwalk yang berisi tenant restoran dan supermarket. Meski hanya mempunyai 2 layar (studio), namun Studio I Epicentrum mampu menampung 500 penonton yang membuatnya kerap digunakan untuk event atau venue pemutaran perdana.
3. Hollywood XXI
Dahulu gedung bioskop ini menjadi bagian dari restoran Planet Hollywood yang sahamnya dimiliki oleh selebritas asing macam Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger.
Kini, setelah Planet Hollywood-nya tutup, gedung bioskopnya masih beroperasi untuk melayani para pekerja di sekitar Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
4. Metropole XXI
Gedung bioskop klasik ini menempati bangunan cagar budaya yang bercorak art deco. Metropole adalah salah satu gedung bioskop tertua di Jakarta yang masih bertahan.
Beberapa event bersejarah pernah dihelat di bangunan yang berada di daerah Cikini tersebut, antara lain Festival Film Asia Pasifik pada tahun 1970. Nama Metropole sempat diganti menjadi Megaria dari dekade 1960-an hingga tahun 2015.
5. Setiabudi XXI
Kompleks Setiabudi One (dahulu Setiabudi Building) menaungi salah satu bioskop klasik, Setiabudi XXI. Kompleks ini merupakan hub bagi warga dan pekerja di Jalan Rasuna Said yang sering digunakan sebagai tempat pertemuan bisnis atau sekadar menunggu jam padat lalu lintas.
Setiabudi XXI merupakan salah satu bioskop yang cukup lama bertahan menggunakan brand 21, sebelum akhirnya berubah menjadi XXI.