Indonesia punya lebih dari 70 jenis soto. Salah satu yang terkenal adalah soto betawi. Konon, nama soto betawi pertama kali digunakan oleh seorang pedagang soto daging dan jeroan sapi yang berjualan di Prinsen Park atau Lokasari, Kota, Jakarta, sekitar era 1970-an. Nama pedagang itu adalah Li Boen Po. Sejak itu, muncul banyak pedagang soto betawi di Ibu Kota. Inilah rekomendasi 3 soto betawi di Jakarta yang wajib kamu cicipi.

“Food is not just eating energy. It’s an experience.” – Guy Fieri

1. SOTO BETAWI AFUNG

Pilihan utama rekomendasi soto betawi di Jakarta jatuh pada Soto Betawi Afung. Lokasinya di gang dalam pasar. Jika Anda tahu Toko Kawi, Glodok, di sebelah toko inilah gang Soto Betawi Afung berada. Lebih mudahnya, letak rumah makan sederhana ini tak jauh dari Kedai Kopi ternama, yaitu Tak Kie.

Rumah makan ini telah ada sejak 1982. Soto betawinya terasa begitu lebih istimewa dengan rasa kuah yang begitu “berat” karena penggunaan santan dan sumsum tulang sapi. Gurih dan kental menjadi perpaduan tekstur yang diharapkan dari rasa soto betawi yang disajikan di tempat ini.

Semua menu yang disajikan di Soto Betawi Afung halal, menggunakan daging ayam, sapi, atau jeroan sapi. Pengunjung dapat memilih menu soto betawi dengan isian daging, campur, babat, paru, kikil, urat, atau daging ayam. Jika Glodok terasa jauh dari jangkauan, rumah makan ini telah memiliki cabang di Pesanggrahan dan Kelapa Gading dengan nama Soto Betawi Nyonya Afung.

Jalan Gang Gloria No 12, Glodok, Jakarta Barat

(021) 6901496

  • Tanpa AC
  • Tak ada parkir
  • Pembayaran hanya tunai
  • Tidak ada toilet

06.00–16.00 (Senin–Minggu)

Berdua Rp 90.000 (rata-rata)

2. SOTO BETAWI H HUSEN

Lokasinya, tak begitu sulit ditemukan. Bangunan berwarna hijau dengan tulisan “Soto Betawi H Husen” di bagian kaca menjadi penanda.

Soto yang berdiri sejak 1988 ini sangat laris. Pada 13.30 WIB biasanya soto betawi sudah habis, meskipun baru tutup pada 14.00 WIB. Tempatnya tidak begitu besar, paling hanya muat belasan orang sehingga saat jam makan siang atau akhir pekan banyak yang mengantre untuk bisa duduk makan.

Bagaimana rasanya? Jagoan. Soto betawi ala H Husen memakai campuran santan dan susu sehingga kuahnya tidak terlalu kental. Potongan dagingnya besar. Isiannya seperti biasa, ada kentang dan tomat. Selain daging sapi, bisa pesan paru, jeroan, atau mau dicampur semua juga bisa.

Foto dok  Iklan Kompas/ Achdiyati Sumi & Dinda Eris

Jalan Padang Panjang No 6C, Manggarai, Jakarta Selatan

(021) 83706476

  • Tanpa AC
  • Ruang parkir kecil
  • Toilet

Senin – Kamis & Sabtu – MInggu 07.00 WIB – 14.00 WIB

Jumat Libur

Berdua Rp 60.000 (rata-rata)

3. Ma’ruf nan Legendaris

Tempat makan kuliner Betawi ini paling ternama di seantero penjual soto betawi lain di Jakarta. Racikan soto betawinya telah ada sejak 1940-an. Telah berpindah-pindah tempat sebanyak enam kali dan terakhir “berjodoh” dengan kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini.

Meski telah berjodoh dengan kawasan TIM, rumah makan yang kini dipegang oleh generasi ketiga ini telah memiliki cabang. Lokasinya di Jalan Gondangdia Lama, Jalan Pramuka Raya, Foodcolony Atrium Senen, dan Foodcolony Plaza Festival Kuningan.

Temukan rasa khas dari soto betawi yang kental dengan rempah, seperti cengkeh dan kapulaga. Makan soto selagi panas dengan tambahan nasi putih mengepul. Rasa manis dan gurih terasa di kuahnya. Cukup dapat memenuhi keinginan lidah yang craving dengan cita rasa gravy.

Foto Dok Iklan Kompas/Achdiyati Sumi & Egbert Siagian

Komplek Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No 73, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat

(021) 3148817

  • Tersedia ruang merokok
  • Parkir Luas
  • Pembayaran Nontunai tersedia
  • Toilet

Senin – Minggu 10.00 WIB – 20.30 WIB

Berdua Rp 90.000 (rata-rata)